Rangkaian DOL Starting Motor Induksi
DOL Starting Motor Induksi |
Motor induksi merupakan jenis motor listrik yang paling banyak digunakan dalam teknologi industri sebagai mesin penggerak, seperti penggerak pada pompa, blower, kipas, mesin vacuum, conveyor, elevator, lifter, vibrator, compressor, dan lain-lain.
Dalam
klasifikasi mesin-mesin listrik, motor listrik ac (alternating current)
dibagi menjadi dua jenis, yaitu motor sinkron dan motor induksi (asinkron). Sebelumnya,
kami menulis artikel tentang “Metoda Starting Motor Sinkron (SynchronousMotor)”, bila kalian tertarik, kalian dapat membacanya. Dalam hal starting,
berbeda dengan motor sinkron yang tidak memiliki kemampuan self starting,
motor induksi memiliki kemampuan self starting sehingga metoda yang
digunakan untuk melakukan running menjadi lebih mudah.
Untuk
melakukan running sebuah motor induksi, terdapat beberapa Teknik untuk
menyuplai daya listrik terhadap belitan statornya. Setiap Teknik akan memiliki
rangkaian starting yang berbeda, dan tentunya juga memiliki kelebihan
dan kekurangannya masing-masing. Beberapa Teknik starting motor induksi
tersebut adalah sebagai berikut:
1. Direct
on the line (DOL starting)
2. Star-delta
starting
3. Autotransformer
starter
4. Resistive
starter
5. Variable
speed/frequency drive (VSD/VFD)
Pada
kesempatan kali ini, kami hanya akan membahas mengenai rangkaian DOL
starting (direct in the line) motor induksi, dan semoga kami dapat
membahas rangkaian starting motor induksi jenis lainnya pada artikel selanjutnya.
Perlu
kalian ingat, pada saat melakukan starting motor induksi, dapat mengalir
arus listrik sebesar 5 hingga 8 kali lipat dari full load ampere (FLA)
sebuah motor induksi. Arus besar sesaat ini biasa disebut inrush current
atau starting current. Bila kalian tertarik tentang topik inrush
current, kalian dapat membaca artikel kami yang berjudul “Cara MenghitungInrush Current Motor Induksi”.
Pada
Teknik DOL starting (direct on the line), tidak ada peredam inrush
current, sehingga pada umumnya metoda ini banyak digunakan karena lebih
ekonomis dan cenderung sangat cocok untuk motor induksi dengan rating
dibawah 5 kW, karena arus starting nya tidak terlalu signifikan
mengganggu jaringan listrik. Sedangkan untuk motor dengan kapasitas diatas 5
kW, umumnya digunakan rangkaian starting lainnya untuk meredam nilai inrush
current.
Rangkaian
DOL Starting Motor Induksi
Berikut
adalah gambar rangkaian DOL (direnct on the line) starting dasar untuk
motor induksi.
Rangkaian Daya dan Control DOL Starting Motor Induksi |
Pada
gambar bagian atas, merupakan rangkaian daya. Sedangkan pada gambar bagian
bawah merupakan rangkaian kontrol. Rangkaian daya terdiri dari komponen circuit
breaker (CB), magnetic contactor (M) dan thermal overload relay
(TOR). CB dapat berupa MCB atau MCCB, berfungsi sebagai proteksi sistem
rangkaian dari gangguan short circuit. Magnetic contactor atau
para praktisi lebih sering menyebutnya kontaktor, berfungsi sebagai saklar daya
yang dapat bertindak open/close dengan dikontrol oleh tegangan suplai
pada coil relay nya. Kemudian TOR berfungsi sebagai alat proteksi terhadapa
kondisi overload/overcurrent. R, S, T adalah tegangan suplai sistem 3
phase, dapat bernilai 220/380V atau 380/660V, sesuai kebutuhan motor induksi
yang digunakan.
Kemudian
pada rangkaian kontrol, tegangan suplai kami simbolkan dengan L+ dan L-. nilai
tegangan suplai dapat bernilai 24Vdc atau 220Vac, atau bahkan nilai lainnya
sesuai spesifikasi desain. Komponen F dapat menggunakan MCB 1 phase maupun
fuse, fungsinya memproteksi dari kondisi short circuit. Kemudian OFF merupakan
push button NC (normally close), dan ON merupakan push button
NO (normally open). M adalah coil relay dari komponen magnetic contactor,
M1 dan M2 adalah auxiliary contact NO dan NC dari kontaktor, TOR adalah
ralay kontak NC dari komponen TOR dan L1, L2 adalah pilot lamp indicator
ON (biasanya warna hijau) dan OFF (biasanya warna merah).
Proses
kerja rangkaian kontrolnya adalah, ketika operator menekan push button
ON, maka coil relay kontaktor (M) mendapat tegangan suplai (energized),
M1 yang awalnya open berubah menjadi close sehingga listrik tetap
mengalir melalui M meskipun push button ON sudah dilepaskan (open
kembali). Maka kontaktor pada rangkaian
daya juga akan close bersamaan dengan coil M energized, sehingga daya
suplai R,S,T mengalir menuju motor induksi dan motor akan running. Pada saat
coil M energized, L1 menyala dan L2 mati karena relay contact M2 yang
awalnya close berubah menjadi open.
Sebaliknya,
ketika operator menekan push button OFF, maka aliran daya kontrol terputus dan coil
relay M akan deenergized, sehingga kontaktor open dan suplay daya
pada motor induksi terhenti. Pada kondisi ini, L1 mati dan L2 menyala. Apabila
TOR pada rangkaian daya merasakan overload/overcurrent, contact relay
TOR pada rangkaian kontrol akan terbuka sehingga motor tidak bisa running,
atau bila sedang running, suplai daya akan berhenti secara otomatis dan
motor induksi akan stop.
Pada
kasus tertentu, terkadang motor induksi yang bagus dilengkapi dengan komponen
thermostat didalam belitannya. Fungsinya adalah untuk proteksi belitan motor
dari kondisi overheat. Maka, thermostat tersebut dapat dimasukan dalam
rangkaian kontrol starting seperti gambar berikut.
Wiring Thermostat Motor Induksi Pada DOL Starting |
Thermostat
didalam motor induksi bertindak seperti switch, apabila didalam motor
suhunya terlalu panas, maka thermostat bertindak layaknya saklar terbuka,
sehingga memutus rangkaian kontrol. Bila suhu turun dibawah limit thermostat, maka
thermostat bertindak sebagai saklar tertutup sehingga motor dapat running
kembali.
Kemudian,
pada kasus lain, terkadang motor induksi perlu dijalankan dengan otomatis running
dan stop sesuai kondisi tertentu. Maka rangkaian kontrol DOL startingnya
menjadi seperti berikut.
Rangkaian DOL Starting Untuk Manual dan Auto Mode |
Komponen
S adalah selector switch yang digunakan untuk memilih mode automatic
(A), mode manual (M) atau kondisi OFF (0). Apabila S dipilih mode
manual (M), maka cara kerja rangkaian kontrol sama dengan rangkaian dasar
yang sudah kami jelaskan di atas. Namun, bila dipilih mode automatic,
maka push button ON, push button OFF dan contact M1 menjadi tidak
mempengaruhi rangkaian. Akan tetapi, putus atau tersambungnya rangkaian
ditentukan oleh kondisi control switch (open/close). Control switch
ini dapat berupa pressure switch (kontrol tekanan), thermostat
(kontrol suhu), atau contact relay dari berbagai macam controller.
Komponen
Rangkaian DOL Starting
Berikut
adalah beberapa contoh gamabr komponen-komponen utama rangkaian DOL starting
untuk motor induksi.
1. MCB
3 Phase Atau MCB 1 Phase
MCB 3 Phase Atau MCB 1 Phase |
2. Magnetic
Contactor
Magnetic Contactor |
3. Thermal
Overload Relay
Thermal Overload Relay |
4. Push
Button NC dan NO
Push Button NC dan NO |
5. Pilot
Lamp
Pilot Lamp |
Demikian
penjelasan mengenai rangkaian direct on the line (DOL) starting motor induksi. Untuk
diskusi lebih jauh, silahkan tinggalkan komentar kalian.
Penulis
: ER
0 Response to "Rangkaian DOL Starting Motor Induksi"
Post a Comment