Cara Menguji Kapasitas Kompresor
Menghitung kapasitas kompresor |
Kompresor (compressor) adalah mesin yang berfungsi untuk mengubah tekanan suatu gas dari tekanan rendah menjadi tekanan lebih tinggi. Kompresor memiliki banyak aplikasi, seperti kompresor udara yang digunakan untuk menghasilkan udara bertekanan tinggi pada bengkel kendaraan atau industri, kompresor pada sistem refrigerasi (air conditioner) yang digunakan untuk mengompres freon dalam fase gas dari tekanan rendah menjadi tekanan tinggi, dan lain-lain sesuai gas yang di kompres (LPG, nitrogen, argon, oxygen, dll).
Sebagaimana mesin pada umumnya, sebuah
kompresor memiliki kapasitas kompresi dan umumnya dinyatakan dalam satuan meter
kubik per jam (m3/h) atau dalam satuan flowrate lainnya (lph,
lpm, m3/min), yang menunjukan seberapa banyak gas yang dapat di
kompres oleh suatu kompresor selama rentang waktu tertentu. Apabila kita
membeli unit kompresor baru, biasanya dalam test dan commissioning
dengan pihak supplier, kapasitas kompresi ini akan diuji untuk
membuktikan performa mesin sesuai dengan spesifikasi pabrik yang diberikan.
Pada artikel ini, kami ingin berbagi pengalaman
mengenai cara menguji kapasitas kompresor dengan metoda yang mudah dilakukan. Cara
ini dapat kita lakukan untuk menguji mesin kompresor baru maupun untuk mengecek
kembali performa kapasitas kompresor yang sudah running dalam waktu
lama. Sebagai contoh perhitungan, kita akan membahas topik ini pada kompresor
udara, karena banyak digunakan pada berbagai keperluan baik industri hingga
pada bengkel kecil atau perorangan, dan cara ujinya sangat mudah karena udara
terdapat secara gratis dan melimpah di sekitar kita.
Persamaan
Gas Ideal
Persamaan gas ideal pastinya sudah
kita pelajari sejak sekolah menengah, namun, tidak ada salahnya bila kami
mengingatkan kembali dalam artikel ini, karena persamaan ini akan menjadi dasar
perhitungan dari cara menguji kapasitas kompresor udara. Berikut adalah
persamaan gas ideal.
P x
V = n x R x T
Atau
P x
V = N x k x T
Dimana,
P =
tekanan gas (Pa)
V =
volume gas (m3)
n =
jumlah mol gas (mol)
R =
konstanta gas ideal (8,314 J/mol.K)
T =
temperatur gas (K)
N =
jumlah partikel gas
K =
konstanta boltzman (1,38 x 10-23 J/K)
Perhatikan bahwa, dengan menggunakan
persamaan gas ideal diatas, baik rumus yang pertama maupun rumus kedua, dapat
kita turunkan persamaan sebagai berikut:
(P x
V) / T = Konstan
Ini kita dapatkan karena nilai n x R
adalah tetap dan tidak akan berubah, atau nilai N x k juga tetap dan tidak akan
berubah. Dengan rumus ketiga inilah, kita dapat menghitung kapasitas kompresor
udara.
Konsep
Kompresor Udara
Kompresor udara umumnya dilengkapi dengan
sebuah atau beberapa tangki udara dengan volume tertentu sesuai spesifikasi pabrikan.
Untuk memahami konsep kompresor udara, perhatikanlah ilustrasi berikut ini.
Ilustrasi konsep kerja kompresor udara
Dari ilustrasi diatas, kita memiliki 2
lingkungan, yang pertama adalah atmosfer (udara sekitar kita), dan yang kedua
adalah di dalam tangki udara. Pada lingkungan 1, yaitu atmosfer, sebut saja kita
memiliki tekanan udara P1, volume udara V1, dan suhu
udara T1. Sedangkan pada lingkungan 2, yaitu di dalam tangki udara,
kita akan memiliki tekanan udara P2, volume udara V2, dan
suhu udara T2. Berdasarkan persamaan gas ideal (rumus ketiga), maka pada
kondisi sesuai dengan ilustrasi diatas, akan berlaku persamaan sebagai berikut:
(P1
x V1) / T1 = (P2
x V2) / T2
Pada kompresor udara, umumnya ia akan
meningkatkan tekanan udara atmosfer
dengan nilai tekanan standard, yaitu 1 atm (atau 1,01325 Bar), selanjutnya kami
akan bulatkan penyebutan menjadi P1 = 1 Bar, menjadi maksimal
sekitar P2 = 8 Bar. Pada kenaikan tekanan sebesar 7 Bar tersebut, selisih
atau perubahan nilai T1 dan T2 tidak akan signifikan,
sehingga kita dapat lakukan pendekatan nilai temperatur udara T1 = T2.
Maka rumus menghitung kapasitas kompresor dapat kita lakukan sebagai berikut:
P1
x V1 = P2
x V2
V1 = (P2 x V2) / P1
V1 = P2 x V2
Note : ingat bahwa nilai P1
= 1 Bar, sehingga ia dapat dihilangkan dari persamaan.
Cara
Menguji Kapasitas Kompresor
Berikut cara menguji kapasitas
kompresor udara, perhatikanlah gambar ilustrasi diatas untuk memperjelas
langkah-langkah dibawah ini.
1. Pastikan kondisi awal tangki udara adalah
kosong, belum ada udara bertekanan, sehingga dapat kita pastikan bahwa tekanan
absolut awal dalam tangki adalah 1 Bar (atau 1 atm). Cek juga volume tangki
udara, umumnya tertera pada nameplate pabrikan. Pada contoh ini,
misalnya volume tangki adalah 1,5 m3, sehingga kita akan menggunakan
nilai V2 = 1,5 m3.
2. Pastikan juga outlet tangki tertutup
rapat, hanya jalur inlet dari kompresor yang terbuka, dan pastikan terpasang pressure
gauge pada tangki. Pada kondisi ini, tekanan dalam tangki akan terbaca 0 Bar
oleh pressure gauge, karena pressure gauge mengukur tekanan relatif,
bukan absolut.
3. Siapkan stopwatch, nyalakan
kompresor untuk memulai kompresi udara dari lingkungan 1 (atmosfer) kedalam
lingkungan 2 (di dalam tangki udara). Startlah stopwatch saat tekanan dalam
tangki terbaca oleh pressure gauge tepat diangka 4 Bar, kemudian stoplah
stopwatch saat tekanan dalam tangki terbaca 8 Bar.
4. Catat waktu yang tercatat oleh stopwatch,
untuk contoh perhitungan, misalnya kita mendapatkan waktu 60 detik (1 menit). Artinya,
kompresor bekerja selama 1 menit untuk mengkompres udara dalam lingkungan 2 dari
tekanan 4 bar menjadi 8 bar, sehingga kita gunakan nilai P2 = 8 – 4 =
4 Bar.
5. Hitung volume udara yang terkompresi
dalam waktu 1 menit tersebut, dengan cara sebagai berikut:
V1 = P2
x V2
V1 = 4 x 1,5
V1 = 6 m3
6. Dengan diketahuinya nilai V1,
maka kita dapat mengetahui bahwa kapasitas kompresor udara tersebut adalah 6 m3/menit,
atau 360 m3/h.
Note : Dalam pengujian, kita
menghitung kinerja kompresor pada rentang tekanan 4 sampai 8 bar, dan bukan
pada rentang 0 sampai 8 bar, hal ini dikarenakan, pada awal start mesin,
kapasitas kompresi kompresor belum tentu linear pada rentang 0 sampai 3 bar,
dikarenakan mesin belum tentu bekerja dengan kecepatan putar yang konstan atau steady.
Dalam praktik engineering, umumnya dipilih angka 4 – 8 bar (atau lebih aman lagi 5 - 8 bar) sebagai
kondisi yang dapat diterima bahwa kompresor sudah running dengan kecepatan
stabil sehingga hasil uji akan linear.
Demikian penjelasan dari kami mengenai
cara menguji kapasitas kompresor udara. Metoda ini pernah kami terapkan untuk
menguji kompresor baru di sebuah pabrik, dan hasilnya sangat akurat antara
kapasitas dalam spesifikasi mesin dengan kapasitas hasil pengujian. Untuk diskusi
lebih jauh, silahkan tinggalkan komentar kalian.
Penulis : ER
0 Response to "Cara Menguji Kapasitas Kompresor"
Post a Comment