Wiring Motor Induksi, Star Atau Delta?
Wiring Motor Induksi |
Motor induksi merupakan jenis motor listrik yang paling banyak digunakan dalam teknologi industri sebagai mesin penggerak, seperti penggerak pada pompa, blower, kipas, mesin vacuum, conveyor, elevator, lifter, vibrator, compressor, dan lain-lain. Oleh karena itu, bagi praktisi engineering atau teknisi elektrikal, pemahaman mengenai wiring motor induksi menjadi wawasan dasar dan harus dipahami dengan baik.
Wiring
motor induksi pada dasarnya terdapat 2 jenis konfigurasi, yang pertama adalah
konfigurasi wiring star atau Y (di Indonesia umum juga disebut wiring
bintang), dan yang kedua adalah konfigurasi wiring delta (di Indonesia
umum juga disebut wiring segitiga).
Pada
prinsipnya, pemilihan wiring star atau delta ditentukan oleh tegangan
nominal motor induksi (tertera pada nameplate) dan tegangan kerja sistem
suplainya (tegangan sumber). Aplikasi konfigurasi wiring yang tidak
tepat pada motor induksi dapat menyebabkan penurunan kapasitas daya mekanik
yang dihasilkan motor induksi, atau bahkan dapat menyebabkan kerusakan serius
pada motor induksi berupa terbakarnya belitan stator akibat overheat.
Pada
artikel ini, kami ingin membahas topik tentang wiring motor induksi,
agar pembaca dapat memahami kapan harus menggunakan wiring star (bintang)
dan kapan menggunakan wiring delta (segitiga), serta memahami konsep
dasar perhitungan daya listrik dibalik kedua jenis konfigurasi wiring
tersebut.
Konsep
Dasar Rangkaian Star
Perhatikan
skema rangkaian star pada sebuah motor induksi 3 phase berikut ini.
Rangkaian Star Motor Induksi 3 Phase
Pada
sisi suplai daya, R, S dan T menyimbolkan tegangan suplai 3 phase. VL
adalah tegangan line (tegangan R-S, S-T, atau R-T). Di Indonesia umumnya
nilai VL adalah 380Vac, namun tidak menutup kemungkinan nilai
lainnya seperti 220Vac, 660Vac, dan lain-lain sesuai desain sistem kelistrikan
lokal. Kemudian IL adalah arus line (arus phase R, S
atau T), yang nilainya ditentukan oleh daya kerja motor induksi.
Pada
sisi motor induksi, terdapat 3 belitan, dengan salah satu ujung dari ketiga
belitan di sambungkan menjadi konfigurasi star (Y atau bintang). Vph
adalah tegangan phase, yaitu tegangan yang diberikan pada setiap
belitan. Iph adalah arus phase, yaitu arus yang mengalir pada
masing masing belitan.
Pada
konfigurasi wiring star, berlaku persamaan-persamaan berikut ini.
S = √3 x VL x IL
P = S x PF = √3 x VL x IL
X PF
S
adalah apparent power/daya tampak/daya semu (VA) input
P
adalah real power/active power/daya aktif (W) input
PF
adalah nilai power factor beban/motor induksi
Kemudian, hubungan antara tegangan line (VL)
dan phase (Vph), serta hubungan antara arus line (IL)
dan phase (Iph) adalah sebagai berikut.
Vph = VL / √3
Iph = IL
Misalnya
tegangan line menggunakan sistem 380Vac, diberikan pada motor induksi
dengan konfigurasi star, maka tegangan yang diterima oleh belitan motor
adalah sebesar 220Vac. sedangkan arus pada masing-masing belitan motor (arus phase)
akan bernilai sama dengan arus line.
Jadi,
bila kalian memiliki motor induksi dengan tegangan nominal tertera di nameplate
adalah 220Vac (ini adalah tegangan nominal untuk belitan motor atau Vph)
sedangkan sistem kelistrikan 3 phase kalian adalah 220/380V, maka wiring
motor induksi tersebut haruslah menggunakan konfigurasi star (bintang)
untuk mendapatkan tegangan 220V pada suplai belitan motor tersebut. Penggunaan
konfigurasi wiring delta pada kondisi tersebut dapat menyebabkan belitan
motor induksi terbakar akibat overheat, karena belitan membutuhkan 220V
tetapi diberikan tegangan 380V.
Contoh
berikutnya adalah bila motor induksi kalian memiliki spesifikasi tegangan
nominal 380V, sedangkan jaringan listrik 3 phase kalian adalah 380/660V, maka
wiring yang diperlukan adalah star untuk mendapatkan tegangan 380V pada suplai
ke belitan motor induksi.
Konsep
Dasar Rangkaian Delta
Perhatikan
skema rangkaian delta pada sebuah motor induksi 3 phase berikut ini.
Rangkaian Delta Motor Induksi 3 Phase
Pada
konfigurasi wiring delta (segitiga), berlaku persamaan-persamaan
berikut ini.
S = √3 x VL x IL
P = S x PF = √3 x VL x IL
X PF
S
adalah apparent power/daya tampak/daya semu (VA) input
P
adalah real power/active power/daya aktif (W) input
PF
adalah nilai power factor beban/motor induksi
Kemudian, hubungan antara tegangan line (VL)
dan phase (Vph), serta hubungan antara arus line (IL)
dan phase (Iph) adalah sebagai berikut.
Vph = VL
Iph = IL / √3
Misalnya
tegangan line menggunakan sistem 380Vac, diberikan pada motor induksi
dengan konfigurasi delta, maka tegangan yang diterima oleh belitan motor
adalah sebesar 380Vac. sedangkan arus pada masing-masing belitan motor (arus phase)
akan bernilai sama dengan IL / √3.
Jadi,
bila kalian memiliki motor induksi dengan tegangan nominal tertera di nameplate
adalah 380Vac (ini adalah tegangan nominal untuk belitan motor atau Vph)
sedangkan sistem kelistrikan 3 phase kalian adalah 220/380V, maka wiring
motor induksi tersebut haruslah menggunakan konfigurasi delta (segitiga).
Penggunaan konfigurasi wiring star pada kondisi tersebut dapat
menyebabkan kapasitas daya mekanik output motor induksi menurun, karena belitan
membutuhkan 380V tetapi diberikan tegangan 220V.
Contoh
berikutnya adalah bila motor induksi kalian memiliki spesifikasi tegangan
nominal 660V, sedangkan jaringan listrik 3 phase kalian adalah 380/660V, maka wiring
yang diperlukan adalah delta untuk mendapatkan tegangan 660V pada suplai ke
belitan motor induksi tersebut.
Konfigurasi
Terminal Motor Induksi
Motor
induksi 3 phase memiliki 3 belitan, yang biasanya disimbolkan sebagai U,V dan
W. oleh karena terdapat 3 belitan, dan setiap belitan memiliki dua ujung, maka
jumlah terminal belitan pada stator motor induksi adalah enam terminal.
Terminal ini biasa dinyatakan dengan simbol U1, U2, V1, V2, W1 dan W2. Urutan
posisi setiap terminal motor induksi akan berupa seperti gambar berikut.
Skema Terminal Motor Induksi 3 Phase
Wiring
Motor Induksi
Kita
telah membahas konsep dasar konfigurasi wiring star dan delta. Bagaimana
cara mengaplikasikan wiring star atau delta pada terminal motor induksi?
Mari simak gambar wiring motor induksi sebagai berikut.
Konfigurasi wiring star pada motor induksi
Bila
kalian menghendaki wiring star, maka kalian cukup memberikan suplai
tegangan R, S dan T pada terminal U1, V1 dan W1 secara berurutan. Kemudian,
gabungkan terminal W2, U2 dan V2 seperti gambar diatas, maka terbentukan
konfigurasi wiring star.
Konfigurasi wiring delta pada motor induksi
Bila
kalian menghendaki wiring delta, maka kalian cukup memberikan suplai
tegangan R, S dan T pada terminal U1, V1 dan W1 secara berurutan. Kemudian,
gabungkan terminal U1 dengan W2, V1 dengan U2, dan W1 dengan V2 seperti gambar
diatas, maka terbentukan konfigurasi wiring delta.
Konsep
Wiring Star-Delta
Wiring
star-delta
artinya adalah konfigurasi berubah dalam 2 tahap, tahap pertama adalah
konfigurasi star, kemudian tahap kedua adalah konfigurasi delta. Teknik ini
biasanya digunakan untuk motor induksi dengan kapasitas cukup besar dan
bertujuan untuk meredam inrush current pada saat starting awal.
Wiring ini
hanya dapat digunakan pada motor induksi dengan wiring normalnya pada
kondisi running steady adalah delta, misalnya motor 380V dengan sistem
suplai 220/380, atau motor induksi 660V dengan sistem suplai 380/660V. prinsip
dasarnya adalah ketika starting, motor diberikan wiring star
(tegangan suplai lebih rendah dibanding nominal tegangannya), sehingga arus starting
menjadi lebih rendah, kemudian dalam rentang waktu tertentu (biasanya 3 – 8
detik), wiring berubah menjadi delta (tegangan suplai sesuai
kebutuhna tegangan nominalnya), sehingga motor dapat running dengan
normal tanpa pengurangan kapasitas output daya mekaniknya.
Untuk
mengatur kontrol perubahan wiring tersebut, digunakan rangkaian kontrol
khusus yang biasa disebut rangkaian star-delta starting motor induksi.
Namun, topik ini tidak kami bahas pada artikel ini, kami akan membahasnya pada
artikel selanjutnya.
Demikian
pembahasan mengenai wiring motor induksi yang dapat kami jelaskan dalam
kesempatan kali ini. Untuk diskusi lebih lanjut, silahkan tinggalkan komentar
kalian.
Penulis
: ER
0 Response to "Wiring Motor Induksi, Star Atau Delta?"
Post a Comment