Variable Frequency / Speed Drive (VFD/VSD)
Contoh VFD/VSD : VLT Micro Drive |
Variable
frequency drive (VFD) adalah mesin elektronika daya yang
didesain untuk kontrol kecepatan pada motor listrik, khususnya motor induksi (induction
motors/asynchronous motors), sehingga kerap juga disebut variable speed
drive (VSD).
Pada
artikel kali ini, kami akan membahas dengan detail mengenai topik variable
frequency drive (VFD) atau variable speed drive (VSD), atau dalam
ilmu elektronika daya disebut sebagai solid-state variable frequency drive
(SSVFD).
Pembahasan
akan meliputi konsep kontrol kecepatan motor dengan mengontrol frekuensi daya
listrik input, kemudian kami akan bahas konsep derating voltage yang
sangat penting dalam menjaga motor beroperasi dengan aman, serta prinsip dan fitur-fitur
kontrol VFD/VSD yang banyak digunakan dalam industri.
Kontrol
Kecepatan Motor Dengan Frekuensi
Motor
induksi memiliki hubungan berbanding lurus (linear) antara kecepatan putar
motor (rpm) dengan frekuensi daya listrik suplai (Hz), sesuai persamaan
berikut:
NR = (120 x F /P) – S
NR
adalah kecepatan rotor (rpm), F adalah frekuensi daya listrik suplai (Hz), P
adalah jumlah pole (kutub) pada belitan stator motor, dan S adalah
kecepatan slip (nilainya bervarian sekitar 5% dari kecepatan NR).
Jumlah
pole (P) bernilai tetap sesuai desain dari motor induksi (seperti 2, 4,
6, 8, 10, 12 dst). Kecepatan slip (S) nilainya bervariasi sesuai pembebanan
daya mekanik pada shaft rotor, umumnya kecepatan slip pada rating
kapasitas daya adalah sekitar 5% dari kecepatan rotor. Nilai frekuensi (F)
umumnya adalah 50Hz atau 60Hz, di Indonesia menggunakan base 50Hz.
Maka,
dapat kita lihat dari persamaan di atas, perubahan F akan berdampak secara
berbanding lurus dengan perubahan kecepatan rotor pada sebuah motor induksi.
Semakin tinggi frekuensi, semakin tinggi kecepatan motor, sebaliknya semakin
rendah frekuensi, semakin rendah pula kecepatan motor. Meskipun demikian,
sangat penting untuk mengontrol batas tegangan suplai dan batas torsi mekanik
seiring perubahan frekuensi, untuk menjamin keamanan operasi motor induksi.
Konsep
Derating Voltage
Bila
frekuensi suplai diturunkan dari frekuensi kerja motor induksi (misal frekuensi
kerjanya 50Hz, dan dihendaki penurunan kecepatan motor dengan menurunkan nilai
frekuensi dibawah 50Hz), maka diperlukan pula penurunan nilai tegangan suplai
secara linear dengan penurunan frekuensi. Proses ini disebut derating
voltage, dan bila tidak dilakukan, arus magnetisasi pada inti besi motor
akan meningkat dan berlebih, menyebabkan panas dan dapat merusak motor
tersebut. Hal ini sesuai dengan persamaan berikut:
Φ = (VM / ωN) cos ωt
Φ
adalah flux magnetic pada inti besi, VM adalah tegangan
suplai motor, ω = 2Л F (berbanding lurus dengan frekuensi listrik), dan N
adalah jumlah belitan pada stator motor dan bernilai tetap sesuai desain.
Jadi,
dari persamaan tersebut, bila frekuensi diturunkan sedangkan tegangan dijaga tetap,
maka flux magnetic akan meningkat. Untuk mengatasi masalah tersebut,
tagangan harus diturunkan secara linear dengan penurunan frekuensi agar flux
magnetic bernilai tetap.
Namun,
bila frekuensi suplai dinaikkan melebihi frekuensi kerja motor induksi,
tegangan suplai perlu dijaga tetap pada nilai tegangan nominalnya. Karena bila
tegangan suplai melebihi nominal voltage nya, dapat menyebabkan overheat
pada belitan stator dan dapat merusaknya. Frekuensi naik dengan menjaga tetap
tegangan menyebabkan penurunan nilai flux magnetic, hal ini berdampak
pada penurunan maximum torque yang dapat dihasilkan motor.
Variable
Frequency Drive/Variable Speed Drive
Variable
frequency drive (VFD) atau variable speed drive (VSD)
adalah istilah yang lebih umum digunakan dalam implementasi industri. Dalam
kenyataan, banyak juga praktisi engineering, teknisi elektrikal, serta
orang awam menyebut VFD/VSD ini dengan nama inverter. Padahal, inverter
memiliki makna berbeda, dan merupakan salah satu konverter daya selain rectifier
yang digunakan di dalam sistem VFD/VSD. Di dalam ilmu mesin-mesin listrik atau
elektronika daya, konsep VFD/VSD disebut sebagai solid-state
variable-frequency induction motor drive. Soal penamaan ini tidak terlalu
penting untuk dibahas, kami hanya memberikan referensi untuk penamaan yang
benar terhadap unit mesin ini.
Input
daya pada VFD/VSD dapat berupa sistem 1 phase (220Vac) maupun 3 phase (380Vac),
frekuensi 50 Hz atau 60 Hz. Output daya dari VFD/VSD adalah 3 phase dengan frekuensi
yang dapat diatur dalam rentang 0 – 120 Hz, dan tegangan dapat diatur dari 0V
sampai tegangan nominal motor (220/380V). Konversi nilai frekuensi dan tegangan
yang sangat bervariasi ini dilakukan dengan teknis pulse-width modulation (PWM).
Fitur-Fitur
Kontrol VFD/VSD
Secara
umum, penggunaan VFD atau VSD pada sistem suplai motor induksi, akan memiliki
beberapa kelebihan berikut ini.
1. Kontrol
Frekuensi/Kecepatan
Output
frekuensi dari VFD dapat di kontrol baik secara manual menggunakan tombol maupun
maupun menggunakan sinyal eksternal (0-10Vdc atau 4-20mA). Nilai output dapat
bervariasi dari 0 Hz hingga 120 Hz.
Perlu
dicatat bahwa untuk motor induksi dengan sistem self cooling, yaitu
menggunakan kipas yang digerakkan menggunakan shaft rotornya, operasi pada
frekuensi/kecepatan dibawah rating kerjanya memiliki batas yaitu 50%
dari rating nya. Misalkan motor induksi dengan spesifikasi 50Hz/1450rpm,
maka untuk operasi dalam waktu lama, minimal frekuensi/kecepatannya adalah
25Hz/725rpm. Hal ini agar motor tidak mengalami overheat akibat
pengurangan kapasitas cooling system akibat berkurangnya kecepatan kipas
pendingin motor seiring berkurangnya kecepatan motor. Sedangkan motor dengan cooling
system eksternal dapat beroperasi pada kecepatan yang sangat rendah
sekalipun.
2. Pemilihan
Karakteristik Torque-Speed
Karakteristik
torsi dan kecepatan dipengaruhi nilai tegangan dan frekuensi daya listrik
suplai. Umumnya, karakteristik motor induksi dapat dibagi menjadi 3 berdasarkan
karakteristik torsi dan kecepatannya, dan hal ini dapat di atur pada parameter dari
sebuah VFD/VSD.
Pertama,
untuk aplikasi standar atau general purpose, pengaturan frekuensi dan tegangan
dapat diatur seperti kurva berikut ini.
Parameter Tegangan vs Frekuensi General Purpose VFD
Settingan
parameter ini cocok digunakan untuk motor induksi pada aplikasi gear pump, lobe
pump, agitator, dan berbagai beban mekanikal lain dengan kebutuhan torsi awal
yang sedang. Berikut adalah karakteristik torsi dan kecepatan yang dihasilkan dari
aplikasi general purpose.
Torque-Speed Characteristic General Purpose VFD
Kedua,
untuk aplikasi beban motor yang memiliki torsi awal (starting torque)
tinggi, pengaturan frekuensi dan tegangan dapat diatur seperti kurva berikut
ini.
Parameter Tegangan vs Frekuensi High Torque VFD
Settingan
parameter ini cocok digunakan untuk motor induksi pada aplikasi bucket
elevator, penggerak drum roaster, penggerak grinder, dan berbagai beban
mekanikal lain dengan kebutuhan torsi awal yang tinggi. Berikut adalah
karakteristik torsi dan kecepatan yang dihasilkan dari aplikasi high starting
torque.
Torque-Speed Characteristic High Torque VFD
Ketiga,
untuk aplikasi beban motor yang memiliki torsi awal (starting torque) rendah,
pengaturan frekuensi dan tegangan dapat diatur seperti kurva berikut ini.
Parameter Tegangan vs Frekuensi Low Torque VFD
Settingan
parameter ini cocok digunakan untuk motor induksi pada aplikasi centrifugal pump,
kipas, blower, vacuum pump, dan berbagai beban mekanikal lain dengan kebutuhan
torsi awal yang rendah. Berikut adalah karakteristik torsi dan kecepatan yang
dihasilkan dari aplikasi low starting torque.
Torque-Speed Characteristic Low Torque VFD
3. Percepatan
Dan Perlambatan Yang Smooth
Hal
ini merupakan kemampuan VFD untuk mengontrol percepatan atau perlambatan
perubahan kecepatan/frekuensi pada motor induksi, sehingga motor dapat
beroperasi dengan smooth dan aman dari kerusakan mekanikal saat berubah
kecepatan kerjanya.
Misalnya
semula motor running dengan kecepatan 900 rpm, dan kemudian kecepatan
dinaikkan menjadi 1400 rpm, maka perubahan kecepatan tersebut tidak terjadi
secara instan. Kita dapat mengatur parameter berapa lama selang waktu perubahan
dari 900 rpm menjadi 1400 rpm.
4. Sistem
Proteksi Motor Yang Lengkap
Kita
dapat mengatur parameter proteksi pada sebuah VFD untuk menjaga motor dari
berbagai resiko kerusakan. Seperti menginput limit arus untuk proteksi terhadap
overload/overcurrent, menginput limit arus berlebih sesaat (instantaneous)
untuk proteksi terhadap short circuit, dan menginput limit tegangan
nominal untuk proteksi terhadapa undervoltage atau overvoltage.
Penulis
: ER
0 Response to "Variable Frequency / Speed Drive (VFD/VSD)"
Post a Comment