Rotary Paddle Level Switch
Level switch type rotary paddle |
Level switch banyak digunakan dalam proses industri sebagai instrumentasi kontrol level (ketinggian) atau jumlah produk dalam sebuah wadah (tangki, hopper, atau reservoir). Level switch memiliki beberapa jenis, salah satunya adalah rotary paddle level switch, dimana level switch jenis inilah yang akan menjadi topik pembahasan dalam artikel ini.
Secara umum jenis lain level switch
adalah vibrating level switch, capacitance level switch dan juga admittance
level switch. Masing masing memiliki kelebihannya pada aplikasi tertentu. Seperti
tipe vibrating dapat digunakan pada produk cair dengan viskositas tinggi
(saos, kecap, cocoa liquor, chocolate, dll) atau produk solid
berupa powder (terigu, cocoa powder, maizena dll). Tipe capacitance
dan admittance cocok untuk semua produk cair baik high viscosity
maupun low viscosity (kecap, saos, air, minuman,dll). Sementara jenis rotary
paddle paling cocok digunakan untuk aplikasi produk solid yang non
powder, seperti biji kopi, biji cocoa, pilus, kacang-kacangan, dan
lain-lain.
Prinsip
Operasi Rotary Paddle Level Switch
Untuk mempermudah pemahaman, perhatikan
gambar contoh rotary paddle level switch dan gambar ilustrasi pemasangan
level switch pada sebuah tangki berikut ini.
Prinsip operasi rotary paddle level switch |
Pada gambar ilustrasi diatas, level
switch digunakan sebagai pembatas level ketinggian produk solid. Dalam kondisi
normal, bagian paddle dari level switch akan berotasi terus
menerus selama power suplai diberikan pada unit tersebut. Kemudian, ketika
level produk solid terus meningkat karena proses pengisian hingga mencapai level
limit, putaran paddle akan terhenti karena terendam produk solid.
Ini pula penyebab rotary paddle level switch tidak cocok digunakan pada
produk cair atau non solid, karena meski paddle terendam, produk cair
tidak dapat menghentikan putaran paddle.
Berhentinya putaran paddle menjadi indikator
bagi level switch untuk merubah kontak relaynya, sehingga yang semula kontak
NC akan berubah menjadi NO, dan sebaliknya kontak yang semula NO akan berubah
menjadi NC. Kemudian saat level produk solid terus menurun karena proses pengeluaran
hingga dibawah level limit, maka paddle akan dapat berputar kembali
sebagaimana kondisi normal, dan semua kontak relay akan kembali ke kondisi
normalnya pula.
Perubahan kondisi kontak relay yang
bergantung terhadap perubahan kondisi putara paddle tersebut, dapat dimanfaatkan
dalam rangkaian kontrol energize dan de-energize motor listrik, coil
solenoid, atau jenis actuator lainnya secara otomatis. Mesin yang
diaktifkan oleh actuator tersebut dapat berupa vacuum pump, screw
feeder, bucket elevator, solenoid valve (magnetic valve), actuator
valve, motorized valve, conveyor dan lain-lain sesuai
kebutuhan prosesnya.
Wiring
Rotary Paddle Level Switch
Pada dasarnya setiap merek atau
produsen akan memiliki notasi yang berbeda-beda terhadap wiring rotary
paddle level switch, namun, secara umum pada prinsipnya wiring tersebut
akan sama saja, yaitu seperti gambar berikut.
Wiring rotary paddle level switch
Pada terminal dengan simbol L dan N,
merupakan terminal power suplai untuk mengaktifkan motor listrik (M). Motor listrik
ini adalah penggerak paddle sehingga dapat berputar. Power suplai dapat
berupa tegangan 220 Vac atau 24 Vdc, atau nilai lain sesuai dengan spesifikasi
desain level switch. Umumnya penggunaan simbol L dan N untuk suplai 220
Vac, sedangkan untuk suplai 24 Vdc umumnya digunakan simbol L+ dan L-, atau
dapat berupa notasi lainnya.
Dalam rangkain internal power suplai
ini, terdapat switch bimetal (warna merah), dimana switch bimetal ini
terinterkoneksi dengan switch kontak relay (warna biru). Pada kondisi normal, switch
bimetal menghubungkan port 1 dan port 2, sehingga motor running memutar paddle.
Ketika paddle terendam produk dan mengalami over torque, maka
arus tinggi menyebabkan bimetal panas berubah posisi menghubungkan port 1 dan
port 3, sehingga motor berhenti tersuplai listrik. Karena terinterkoneksi
secara internal, ketika bimetal (warna merah) berubah posisi, maka kontak relay
(warna biru) juga akan berubah posisi dari semula menghubungkan port C (common)
dengan port NC (normally close), menjadi terhubung dengan port NO (normally
open). Demikian sebaliknya, ketika paddle tidak terendam produk, bimetal
menjadi dingin dan akan kembali ke posisi semula, demikian pula dengan kontak
relay.
Kontak relay (port C, NO dan NC) dapat
digunakan dalam rangkaian kontrol actuator sehingga dapat bekerja secara
otomatis untuk menjaga level produk dalam tangki pada sekitar level limit-nya.
Sedangkan simbol PE menunjukan pentanahan atau grounding yang umumnya body
level switch akan kontak dengan body tangki dan menjadi
saluran grounding dengan syarat tangki berbahan metal dan di grounding.
Spesifikasi
Rotary Paddle Level Switch
Dalam memilih spesifikasi level switch
yang tepat, kita perlu mempertimbangkan beberapa hal berkaitan dengan tujuan
penggunaannya. Yang pertama adalah spesifikasi power suplai. Kita dapat memilih
menggunakan power suplai 220Vac atau 24Vdc, atau tidak menutup kemungkinan
nilai lainnya, sesuai dengan kebutuhan kita.
Yang kedua adalah spesifikasi
kapasitas kontak relay, yang umumnya dinyatakan dalam daya (watt) atau arus (Ampere)/voltase
(Volt). Umumnya kontak relay ini digunakan untuk rangkaian kontrol sehingga tidak
memerlukan kapasitas daya yang besar. Beberapa nilai yang sering penulis temui
adalah kapasitas relay 5A/250Vac, yang artinya tegangan kerja maksimal pada
kontak relay adalah 250Vac dengan arus maksimal 5A, atau bisa dibilang daya
maksimalnya adalah 5A x 250V = 1.250 Watt.
Yang ketiga adalah spesifikasi
mengenai produk yang akan kontak dengan level switch, seperti operasional
temperatur atau pressure. Bila spesifikasi alat tidak sesuai dengan kebutuhan
produk, maka dapat merusak level switch karena overheat atau overpressure.
Berikut beberapa contoh rotary
paddle level switch beserta spesifikasinya:
Merek Finetek Type SE3820BCRH
Supply : 220Vac
Contact Capacity : 5A/250Vac
Operation Temperatue : -40 sd +85OC
Level Switch Merek Finetek Type SE3820BCRH
Merek Finetek, Type SE141BFTF0500
Supply : 220Vac, 50/60Hz
Output : Relay, SPDT, 5A/250Vac
Temperature : Max. 200OC
Connection : 2” BSP
Working Pressure : Max. 2 Bar
Level Switch Merek Finetek, Type SE141BFTF0500
Contoh
Aplikasi Pada Proses Industri
Berikut adalah beberapa contoh
aplikasi rotary paddle level switch dalam praktik proses industri.
1. Mengontrol Sistem Feeding Dengan Aman
Perhatikan gambar ilustrasi dibawah
ini. Reservoir dilengkapi dengan 1 buah level switch sebagai batas atas
level produk. Ketika reservoir kosong (produk dibawah posisi level switch),
maka feeding system dapat otomatis ON dan mengisi reservoir. Ketika
reservoir penuh, level switch dapat memutus rangkaian kontrol feeding
system sehingga otomatis OFF. Hal ini mencegah terjadinya produk luber
dalam reservoir system.
Ilustrasi Contoh 1 Aplikasi Level Switch
Feeding system dapat berupa bucket elevator, vacuum
pump/vacuum transfer, belt conveyor, blower conveyor, screw
feeder, dan lain lain. Sedangkan reservoir system dapat berupa tangki,
hopper, atau mesin proses pada tahap selanjutnya.
2. Mengontrol Sistem Outfeed Dengan Aman
Perhatikan gambar ilustrasi dibawah
ini. Berbeda dengan contoh pertama, kali ini reservoir dilengkapi 1 buah level
switch sebagai batas bawah level produk. Ketika reservoir terbaca kosong
oleh level switch, ia dapat memutus rangkaian kontrol outfeed system.
Ilustrasi Contoh 2 Aplikasi Level Switch |
Bila pada contoh pertama tujuannya
adalah agar mencegah produk terbuang akibat luber pada reservoir, maka pada
contoh kali ini level switch berfungsi untuk proteksi terhadap mesin
pada tahap selanjutnya. Pada kasus sebuah mesin mensyaratkan ada produk
didalamnya untuk running, maka syarat mesin on adalah sistem outfeed
on. Contoh mesin seperti ini adalah mesin high pressure homogenizer,
dimana bila ia running tanpa produk, dapat merusak mesin tersebut. Dengan
adanya level switch sebagai batas bawah pada reservoir infeed,
maka berarti level switch dapat mematikan outfeed dan kontrol
mesin didepannya sebelum sistem outfeed kehabisan suplai produk dari reservoir.
3. Menjaga Level Produk Pada Rentang Tertentu
Pada contoh ini, menggabungkan manfaat
dari contoh pertama dan contoh kedua sebelumnya. Perhatikan gambar dibawah ini.
Ilustrasi Contoh 3 Aplikasi Level Switch
Dengan memasang 2 buah level switch
dan menempatkannya sebagai batas atas dan batas bawah, maka kontrol infeed
system dan outfeed system dapat dilakukan keduanya secara otomatis. Batas
level atas akan digunakan untuk mengontrol infeed system, sedangkan
batas level bawah akan digunakan untuk mengontrol outfeed system dan
kontrol system mesin setelahnya.
Selain dengan menggunakan 2 buah level
switch, untuk menjaga level produk pada rentang tertentu dapat juga
dilakukan dengan 1 buah level switch sebagai batas level atas ditambah 1
buah time delay relay (timer) dalam rangkaian kontrolnya. Dimana level
switch batas atas berfungsi untuk menghentikan infeed system ketika reservoir
penuh, dan timer digunakan untuk menghentikan outfeed system
dan mesin setelahnya dalam rentang waktu tertentu sejak level switch mendeteksi
kondisi penuh. Rentang waktu ini dapat di setting dalam satuan detik, menit
atau jam, sesuai dengan kemampuan timer itu sendiri.
Demikian pembahasan yang dapat kami
sampaikan mengenai rotary paddle level switch dalam artikel kali ini. Tentu
saja, fungsi-fungsi dan contoh aplikasi dalam industri untuk level switch
jenis lain akan sama seperti pembahasan pada artikel ini, yang membedakan
adalah kecocokan jenis produk dan jenis level switch yang digunakan. Semoga
bermanfaat dan untuk diskusi lebih lanjut silahkan tinggalkan komentar kalian.
Penulis : ER
0 Response to "Rotary Paddle Level Switch"
Post a Comment